pages

2011/07/21

Xinzheng: Museum Berwujud Kota Kecil (bagian 1)

Cina. Mendengar atau melihat kata itu, yang terbayang di pikiran mungkin Tembok Besar Cina, kota Beijing, Shanghai, Hongkong, kota judi Makau; atau mungkin terbersit Jackie Chan, Jet Li, Andy Lau, dan bintang-bintang laga top lainnya. Aku pun memiliki pikiran dan membayangkan hal serupa sebelumya. 6 bulan lalu tersiarlah pengumuman di kampus bahwa aku lolos seleksi untuk mendapatkan beasiswa belajar bahasa Mandarin selama 2 semester ke Cina. 3 bulan setelahnya aku pun berangkat bersama kedua temanku sesama penerima beasiswa. Sebelum sampai di kota tujuan kami, pesawat kami transit di kota Guangzhou. Aku sering mendengar kabar tentang kota ini. Nama kota ini sering disebut di koran ataupun media-media lainnya di tanah air. Setahuku Guangzhou juga termasuk salah satu kota besar dan modern di Cina. Saat menunggu di Baiyun Int'l Airport Guangzhou, aku berpikir, seperti apakah Xinzheng, kota tempatku nanti tinggal dan belajar? Dan 2 jam setelah take off dari Guangzhou, kami pun tiba di Zhengzhou Xinzheng Int'l Airport. Sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil, sampailah kami di kota tujuan kami, kota Xinzheng.

Xinzheng? Di bagian Cina manakah kota ini?

Xinzheng merupakan kota kecil setingkat kota-kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Zhengzhou di provinsi Henan, Republik Rakyat Cina. Kalau di misalkan dengan kota di Indonesia, Xinzheng mungkin seperti Bantul di Yogyakarta, Banyuwangi di Jawa Timur, ataupun Tabanan di Bali. Sebuah kota kecil yang tak pernah aku dengar gaungnya. Kota yang biasa saja, tak banyak ada gedung menjulang tinggi, pencakar langit nihil disini. Mall? Seingatku cuma ada 2 tempat di Xinzheng yang bisa di sebut mall. Itupun salah satunya lebih suka ku menyebutnya dengan swalayan. Restoran cepat saji sekelas KFC saja pun baru membuka satu outlet-nya di Xinzheng akhir bulan lalu. Lalu apa daya tariknya?




Di kota ini berdiri SIAS International University. Di universitas ini pula lah tempatku tinggal dan menuntut ilmu. Hanya universitas? Apa menariknya? Banyak universitas di luar sana. Tunggu dulu. Berdiri di tengah kampus SIAS serasa berdiri di berbagai tempat dunia. Melalui proyek ambisius sang founder, universitas ini mencoba membawa dunia ke tengah-tengah keheningan kota Xinzheng yang sehening wilayah pedesaan. Saat aku berada di sini untuk pertama kalinya, aku sendiri pun takjub. Banyak bangunan kampus yang dibangun dengan gaya arsitektur dunia. Di sini bisa kita temukan asrama mahasiswa berwujud seperti bangunan di Moscow Red Square; ada juga asrama lainnya yang dibangun dengan gaya arsitektur Spanyol, lengkap dengan plaza dan kolam patungnya. Ada gedung administrasi kampus yang dibangun dengan gaya berbeda di sisi depan dan belakangnya, sisi depan yang menghadap kota dibangun menyerupai bangunan di Lapangan Tiananmen Beijing, dan sisi lainnya yang menghadap ke dalam kampus dibangun menyerupai Gedung Putih di kota Washington D.C. Di sisi lain kampus juga terdapat pedestrian street bernama European street, dengan pertokoan di kanan-kiri jalan seperti layaknya suasana pertokoan di negara-negara Eropa. Di dekatnya terdapat Italian Square yang dibangun layaknya piazza di Italia, lengkap dengan patung-patung Hellenism di sekelilingnya. Tak jauh dari Italian Square dibangun arena panggung pertunjukan terbuka layaknya amphitheatre di zaman Romawi. Di universitas ini pula lah konsentrasi tenaga pengajar asing termasuk yang terbanyak di Cina. Setiap tahunnya kira-kira lebih dari 100 foreign teacher mengajar di SIAS. Jujur saja aku heran melihat bendera RRC dan Amerika Serikat dengan damai disandingkan dan dibanggakan satu sama lain di sini jika mengingat background masing-masing negara. Bahkan saat acara-acara besar berlangsung lagu kebangsaan RRC dan Amerika Serikat saling diperdengarkan. Karena itulah setiap sore hari, terutama di hari-hari libur, SIAS menjadi ramai oleh pengunjung seakan-akan SIAS adalah sebuah obyek wisata. Dan bagi warga Xinzheng mungkin berlaku seperti ini: "Ingin melihat dunia, datanglah ke SIAS!".




(bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar